PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA RAKYAT BERMEDIA WAYANG KANCIL

Edy Suryanto(1*), Budi Waluyo(2),


(1) Universitas Sebelas Maret Surakarta
(2) Universitas Sebelas Maret Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kebutuhan pendidikan karakter dalam pembelajaran apresiasi cerita rakyat; (2) mengkaji nilai-nilai cerita rakyat sebagai materi ajar; dan (3) membuat prototipe model pendidikan karakter dalam pembelajaran apresiasi cerita rakyat. Penelitian deskriptif kualitatif tahun I ini menggunakan pendekatan R & D, yang dilaksanakan di 15 sekolah dasar mulai Mei-Oktober 2015. Subjek penelitian adalah siswa kelas V, guru kelas, dan pengambil kebijakan. Penentuan sampel secara stratified random sampling. Tempat dan peristiwa, informan, cerita rakyat, dan dokumen sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian: (1) analisis kebutuhan diidentifikasi atas: visi misi sekolah belum menjadi panduan budaya kerja; permasalahan siswa di kelas dipengaruhi kegiatan pembelajaran guru; pendidikan karakter dipengaruhi faktor pembinaan, keteladanan, model, dan pembiasaan; (2) materi ajar disusun berdasarkan tingkat keterbacaan dan daya pikir siswa; dan (3) model didesain melalui tahap pengorganisasian nilai-nilai, pengondisian pembelajaran, internalisasi nilai-nilai, dan pengembangan nilai-nilai. Pembelajaran apresiasi cerita rakyat menggunakan media wayang kancil sangat menarik dan menyenangkan sebagai model pendidikan karakter di sekolah dasar.

 

This study aims: (1) analyzing the character education needs in learning the appreciation of folklore; (2) examine the folklore values as teaching materials; and (3) create a prototype character education model in learning the appreciation of folklore. This qualitative descriptive research in the first year is using R & D approach, which is implemented in 15 elementary schools from May to October 2015. Research subjects are the students of class V, classroom teachers, and policy makers. Determination of sample by stratified random sampling. Places and events, informants, folklore, and documents as a source of data. Data collection techniques through observation, interviews, and document analysis. Data analysis using interactive analysis techniques. Result of the research: (1) needs analysis identified on: vision of school mission not yet become guide of work culture; students' problems in the classroom are influenced by teacher learning activities; character education is influenced by coaching factors, modeling, modeling and habituation; (2) teaching materials are prepared based on the students' legibility and thinking level; and (3) models are designed through the stages of organizing values, conditioning learning, internalizing values, and developing values. learning the appreciation of folklore using Kancil wayang media is very interesting and fun as a model of character education in elementary school.


Keywords


character education; literary value; folklore; puppet deer; teaching materials

Full Text:

PDF

References


Handoyo, B. (2012). “Kendala-kendala dalam Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah”, dalam Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun IV, Nomor 1, Februari 2014.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemendiknas Republik Indonesia.

Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UI Press.

Moleong,L.J.X. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mumpuniarti. (2012). “Pembelajaran Nilai Keberagaman dalam Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar Inklusi”, dalam Jurnal Pendidikan Karakter Tahun II, Nomor 3, Oktober 2012, LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta, 248-257.

Prasetya, A. dan Rivashinta, E. (2011). “Konsep Urgensi dan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah”, dalam http://edukasi.kompasiana.com, 27 Mei 2011.

Sulistyorini, D. (2003). “Mitos Masyarakat terhadap Legenda di Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung” Hasil Penelitian, Lembaga Penelitan Universitas Malang.

Thompson, A. dan Strickland, AJ. (2001). Crafting and Executing Strategy.London: McGraw Hill.

Zuchdi, D. (2006). Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Zuchdi, D.; Kunprasetya, Z.; dan Masruri, M.S. (2013). Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Pengembangan Kultur Sekolah. Yogyakarta: Multi Pressindo.




DOI: 10.24235/ileal.v3i1.1700

Article Metrics

Abstract view : 699 times
PDF - 438 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Indonesian Language Education and Literature

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ILEaL Indexed by:

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lihat Statistik Jurnal

View MyStat

Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com