Pengembangan Instrumen Penilaian Konsep Diri Matematika Siswa

Neli Sukma Wati(1*),


(1) Jurusan Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Salah satu tipe karakteristik afektif yang penting dalam pendidikan matematika adalah konsep diri matematika. Konsep diri matematika mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Seorang pendidik perlu mengetahui konsep diri matematika siswa untuk mengembangkannya ke arah yang lebih positif. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu instrumen yang dapat mengukur konsep diri matematika siswa. Faktanya penilaian konsep diri matematika siswa masih jarang dilakukan oleh para guru. Salah satu yang diduga menjadi penyebabnya adalah ketersediaan instrumen yang belum memadai. Atas dasar hal tersebut, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan suatu produk instrumen yang dapat mengukur konsep diri matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode R&D dengan tahapan yang merujuk pada langkah Azwar (2012). Penelitian ini menghasilkan suatu instrumen berupa skala konsep diri matematika siswa. Instrumen yang dikembangkan telah ditunjukkan validitas dan reliabilitasnya. Hasil validasi oleh ahli menunjukkan bahwa setiap aitem dapat mengases setiap domain yang hendak diukur, ditunjukkan oleh nilai CVR yang memenuhi kriteria minimal. Estimasi reliabilitas ditunjukkan dengan formula alpha cronbach sebesar 0,918 yang berarti memiliki reliabilitas sangat tinggi. Rata-rata aitem memiliki daya diskriminasi sebesar 0,47 yang berarti sangat bagus. Secara umum disimpulkan bahwa instrumen yang telah dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan dalam mengukur konsep diri matematika siswa. Berdasarkan uji pemakaian yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa SMP Negeri 17 Kota Cirebon, menunjukkan bahwa dominan konsep diri matematika siswa tergolong negatif.

Keywords


Instrumen; penilaian; konsep diri matematika

Full Text:

PDF

References


Arens, A. K., & Morin, A. J. (2016). Examination of The Structure and Grade-Related Differentiation of Multidimentional Self-Concept Instrument for Children Using ESEM. The Journal of Experimental Education, 84(2), 330-335.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Burns, R. B. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. (Eddy, Penerj.) Jakarta: Arcan.

Erdogan, F., & Sengul, S. (2014). A Study on The Elementary School Students' Mathematics Self Concept. Procedia Social and Behavioral Sciences, 152, 596-601.

Fin, L. S., & Ishak, Z. (2014). Non-Academic Self Concept and Academic Achievement: The Indirect Effect Mediated by Academic Self Concept. Research Journal in Organizational Psychology and Educational Studies, 3(3), 184-188.

Nurhairiyah, S., & Manfaat, B. (2013). Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Penalaran Statistik Mahasiswa Tadris Matematika. Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 6(2)., 2(2).

Mardapi, D. (2012). Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: CV Andi Offset.

Muktamam. (2010). Hubungan Antara Konsep Diri dan Perilaku Menyontek. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Munawaroh, M., Budimansyah, D., Mulyana, E., & Suryadi, A. (2017). A Self-Concept Participatory Learning Model for the Improvement of Literacy Skills of the Learners in Community Learning Centres. American Journal of Applied Sciences, 14(1), 134-140.

Nagy, G., Watt, H. M., & Eccles, J. S. (2010). The Development of Students' Mathematics Self-Concept in Relation to Gender: Different Countries, Different Trajecttories? Journal of Research on Adolescence, 20(2), 482-506.

Nur, M. A. (2016). Pengaruh Perhatian Orang Tua, Konsep Diri, Persepsi Tentang Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukamba. Jurnal Matematika dan Pembelajarannya, 2(2), 64-79.

Priyani, Y. (2013). Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Pembelajaran Matematika dengan Prestasi Belajar Matematika (Skripsi, Universitas Yogyakarta).

Suryani, Y. E. (2014). Pengembangan Instrumen Afektif. Jurnal, 1-12.

Syam, N. W. (2012). Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Takaria, J. (2015). Peningkatan Literasi Statistis, Representasi Matematis, dan Self Concept Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar melalui Model Collaborative Problem Solving (Disertasi, Pascasarjana UPI Bandung).


Article Metrics

Abstract view : 49 times
PDF - 33 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.