Personifikasi sebagai Basis Rekonstruksi Dramaturgi Idalupa Alue Glong Naga di Aceh Barat

Susandro Susandro(1*), Hatmi Negria Taruan(2), Achmad Zaki(3),


(1) Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
(2) Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
(3) Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan pertunjukan Sanggar Seni Alue Glong Naga dengan grup Dalupa lain dengan jalan menelusuri cerita yang melatarbelakanginya. Penelitian kualitatif ini berfokus pada asal-usul kemunculan grup, varian kisah yang dibawakan, dan alasan perbedaan bentuk pertunjukannya dibanding grup lain. Proses penelitian dilaksanakan dari April hingga November 2023 melalui tiga tahap: (1) prapenelitian, (2) penelitian lapangan, dan (3) pascapenelitian. Validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Idalupa versi Sanggar Seni Alue Glong Naga berlatar peristiwa peperangan antara Raja Badar dengan Raja Namrud. Raja Badar merupakan personifikasi dari peristiwa Perang Badar antara umat Islam dengan kaum Quraisy. Raja Namrud merupakan tokoh yang terdapat dalam kitab-kitab suci agama samawi yang hidup di masa Nabi Ibrahim. Dua latar masa yang terpaut jauh, tetapi direkonstruksi ke dalam satu kisah. Oleh karena itu, pentingnya pendokumentasian dan dukungan berkelanjutan bagi sanggar seni tradisional seperti Alue Glong Naga, mengingat tantangan akses dan regenerasi serta menyoroti perlunya kebijakan budaya yang responsif terhadap kelestarian seni lokal.

Personification as a Basis for Reconstructing the Dramaturgy of Idalupa Alue Glong Naga in West Aceh

This study aims to describe the differences between the performances of the Alue Glong Naga Art Studio and other Dalupa groups by tracing the stories behind them. This qualitative research focuses on the origins of the group, the variants of the stories they present, and the reasons for the differences in the form of their performances compared to other groups. The research process was carried out from April to November 2023 through three stages: (1) pre-research, (2) field research, and (3) post-research. Data validity was strengthened through source triangulation. The results of the study show that the story of Idalupa, according to the Alue Glong Naga Art Studio, is set during the war between King Badar and King Namrud. King Badar is the personification of the Battle of Badr between Muslims and the Quraysh. King Namrud is a figure found in the holy books of the monotheistic religions who lived during the time of the Prophet Ibrahim. Two time settings that are far apart, but are reconstructed into one story. Hence, the importance of documentation and ongoing support for traditional art studios such as Alue Glong Naga, given the challenges of access and regeneration, and highlighting the need for cultural policies that are responsive to the sustainability of local arts.


Keywords


dramaturgy; Idalupa; personification; reconstruction

Full Text:

PDF

References


Barba, E. (2010). On Directing and Dramaturgy: Burning the House. Routledge.

Dadek, T. (2017). Bunga Rampai Seni & Budaya: Siapa dan Apa Karya Seniman Aceh Barat. Banda Aceh: PeNA.

Dadek, T. (2015). Asal-Usul Aceh Barat. Aceh Barat: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

Danandjaja, D. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain (Ketujuh). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Fatianda, S., Manan, N. A., & Ahmad, M. Y. (2020). Pekan Kebudayaan Aceh Dalam Perspektif Historis. Indonesian Journal of Islamic History and Culture, 1(1), 63–80. file:///C:/Users/User/Downloads/505-Article%20Text-1151-1-10-20200827.pdf

Hartono, D. (1984). Manusia dan Seni. Yogyakarta: Kanisius.

Harun, C. (1991). Kesenian Randai di Minangkabau. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Harymawan, RMA. (1993). Dramaturgi (T. Suryaman, Ed.; 2 ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hurgronje, C. S. (1996). Aceh: Rakyat dan Adat Istiadatnya. Jakarta: INIS.

Jaeni. (2007). Komunikasi Seni Pertunjukan: Membaca Teater Rakyat Indonesia (Sandiwara Cirebon). Bandung: Etnoteater Publisher.

Koentjaraningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Masyarakat (Koentjaraningrat, Ed.; Ketiga). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Luckhurst, M. (2005). Dramaturgy: A Revolution in Theatre. Cambridge University Press.

Moleong, L. J. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (10 ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslimin, M. F., & Lismalinda, L. (2024). Modal Ekonomi, Sosial, Kultural, dan Simbolik Penulis Perempuan dari Aceh Pasca-Tsunami. Indonesian Language Education and Literature, 9(2), 403. https://doi.org/10.24235/ileal.v9i2.15492

Mustika, I. W., Sinaga, T., & Sunarti, I. (2022). Tracing The History of The Serai Serumpun Dance Form as A Cultural Identity of Mesuji Regency, Lampung Province. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 37(4), 436–445. https://doi.org/10.31091/mudra.v37i4.2143

Mustika, N., H.S., W., & Pramayoza, D. (2023). Resepsi Atas Dokumentasi Opera Minangkabau Malin Nan Kondang: Suatu Kajian Penonton Teater Pemula. Creativity and Research Theatre Journal, 5(1), 14–26. http://dx.doi.org/10.26887/cartj.v5i1.2561

Nafiah, T. M. (2019). Komunikasi Budaya Kesenian Tari Keling Guno Joyo di Desa Singgahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2). https://doi.org/10.15642/jik.2019.9.2.148-161

Noviana, N. (2019). Fungsi Tari Pho Dalam Tradisi Manoe Pucok Pada Upacara Adat Perkawinan Aceh Barat [ISI Yogyakarta]. https://digilib.isi.ac.id/5243/

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi (13 ed.). Gadjah Mada University Press.

Prabhawati, A. (2018). Kajian Opera Tari Jawa Langen Mandra Wanara Gaya Yogyakarta dalam Perspektif Komunikasi Seni. Dalam Komunikasi Kontemporer: Dinamika Budaya, Jurnalisme, dan Kehumasan (hlm. 119–137). FISIP Universitas Jenderal Soedirman. https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://digilib.upnb.ac.id/files/original/6%5C962%5CKomunikasi_Kontemporer.1.pdf

Pramayoza, D. (2013). Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Poskolonial. Yogyakarta: Ombak.

Pramayoza, D. (2021). Melihat Teks Lakon Sebagai Mitos: Analisis Drama dengan Strukturalisme Levi-Strauss. Melayu Arts and Performance Journal, 4(2), 114. https://doi.org/10.26887/mapj.v4i2.978

Pramayoza, D. (2022). Dramaturgi Bakaua dalam Masyarakat Minangkabau: Studi Atas Ritual Tolak Bala dengan Perspektif Victor Turner. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 5(1), 67. https://doi.org/10.26887/bcdk.v5i1.2493

Pramayoza, D., Simatupang, G. R. L. L., & Murgiyanto, S. (2019). Proses Dramaturgi dari Teks Sastra Syair Lampung Karam ke Teks Pertunjukan Teater Under The Volcano. Jurnal Kajian Seni, 4(2), 206. https://doi.org/10.22146/jksks.46448

Rusli, H., Mukhlis, M., Samad, I. A., & Nuthihar, R. (2022). Hikayat Pocut Muhammad: Konsep Pemerintahan Berbasis Kearifan Lokal. Indonesian Language Education and Literature, 8(1), 158. https://doi.org/10.24235/ileal.v8i1.11411

Rustiyanti, S. (2018). Randai: Identitas Folklor Minangkabau. Sunan Ambu Press.

Rustiyanti, S., Listiani, W., Sari, F. D., & Peradantha, Ibg. S. (2021). Ekranisasi AR PASUA PA: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. MUDRA: Jurnal Seni Budaya, 36(2), 186–196. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1064

Saaduddin, Novalinda, S., Alamo, E., Pramayoza, D., & Laksono, M. A. (2024). Traditional Dramaturgy of the Si Muntu Performance as a Means of Character Education. Revista de Gestao Social e Ambiental, 18(9), 1–18. https://doi.org/10.24857/rgsa.v18n9-073

Satori, D., & Komariah, A. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif (8 ed.). Bandung: Alfabeta.

Simatupang, L. (2013). Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya. Yogyakarta: Jalasutra.

Simatupang, L. (2019). Play and Display: Dua Moda Pergelaran Reyog Ponorogo di Jawa Timur. Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif (Ketiga). Bandung: Alfabeta.

Sumardjo, J., Dwimarwati, R., & Jaeni. (2001). Seni Pertunjukan Indonesia. STSI Press.

Susandro. (2022). Dalupa: Potensi Seni Dramatik dari Pantai Barat Aceh. Dalam M. Hum. Dr. Drs. Slamet, MD. (Ed.), Laku Seni: Seni dan Diplomasi Budaya untuk Memperkuat Jatidiri Bangsa (Mangayubagyo Jelang Purna Prof. Santosa Soewarlan, M.A., M.Mus., Ph.D) (hlm. 289). ISI Press.

Tawarys, I. (2023). Identitas Masyarakat Gayo: Dari Aspek Historis, Alam, dan Budaya. Mahara Publishing.

Utami, A. (2023). Keunggulan Seni dalam Pemulihan Kehidupan. Jurnal Tata Kelola Seni, 9(1), 85–94. https://doi.org/10.24821/jtks.v9i1.9688

Wahyuni, S. (2023). Riset Kualitatif: Strategi dan Contoh Praktis. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Walidah, A., & Rolando, D. M. (2021). Komunikasi Budaya dalam Teater Dulmuluk Perspektif Dramaturgi Erving Goffman. Jurnal Komunika, 4(1), 33–48. https://doi.org/10.24042/komunika.v4i1.7920

Yudiaryani. (2015). WS Rendra dan Teater Mini Kata. Yogyakarta: Galang Pustaka.




DOI: 10.24235/ileal.v10i2.18964

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Indonesian Language Education and Literature

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ILEaL Indexed by:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lihat Statistik Jurnal

View MyStat

Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com