KESETARAAN POSISI SUAMI DAN ISTRI DI RUANG PUBLIK DAN DOMESTIK DALAM PERSPEKTIF HADIS

Achmad Lutfi(1*),


(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Biologically, men and women have different anatomy, especially with regard to reproductive function. This is human nature. The problem that arises is when natural gender differences affect all types of aspects of life. The figure of a woman or wife is often positioned as unequal to men. Women have a lower position and role than men. This unequal role and position arises from the result of social construction which results in injustice. This inequality is then socialized in the community and it becomes a prevalent tradition. The process of socializing and perpetuating this inequality is often justified by religious teaching, including hadith. In this article, through the analysis of sanad and matan, describes an attempt to reinterpret the hadiths related to the relationship between husband and wife in the public and domestic sphere.

Keywords: Husband-Wife Relationship, Gender Equality

Secara biologis, laki-laki dengan perempuan memiliki anatomi tubuh yang berbeda terlebih berkaitan dengan fungsi reproduksi. Hal tersebut merupakan kodrat manusia. Problematika yang muncul adalah ketika perbedaan jenis kelamin secara kodrati itu berdampak terhadap semua jenis aspek kehidupan. Sosok Perempuan atau istri tidak jarang dipososisikan tidak setara dengan laki-laki. Perempuan mimiliki posisi dan peran yang lebih rendah dari laki-laki. Peran dan kedudukan yang tidak setara ini mucul dari hasil konstruksi sosial yang menghasilkan ketidakadilan. Ketidaksetaraan itu kemudian disosialisasikan dalam komunitas sehingga menjadi sebuah tradisi. Proses sosialisasi dan pelanggengan ketidaksetaraan ini seringkali dijustifikasi ajaran agama, di antaranya Hadis. Dalam artikel ini, melalui analisis sanad dan matan, menguraikan upaya untuk malakukan reinterpretasi Hadis yang terkait dengan relasi suami dan istri di ruang publik dan domestik.

Kata Kunci: Relasi Suami-Istri, Kesetaraan Gender


Keywords


Husband-Wife Relationship, Gender Equality

Full Text:

PDF

References


Arifin, Busthanul. Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar Sejarah, Hambatan dan Prospeknya. Jakarta: Gema Insani Press, 1996.

Echols, John M. dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1983.

Hassan, Riffat -Fatimah Mernissi (ed.). Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi. Yogyakarta: Yayasan Prakarsa, 1995.

Ibn Kathîr, Imâm al-Jalîl al-Hîfidz ‘Imâmudiddîn Abû al-Fidâ’ Ismâ‘îl. Tafsîr al-Qur’ân al-’Aẓîm. Beirut: Dar al-Fikr, 1986.

Ilyas, Yunahar, (ed.). Pengembangan Pemikiran terhadap Hadis. Yogyakarta: LPPI Universitas Muh}ammadiyah Yogyakarta, 1996.

Ismail, Syuhudi. Kaedah Kes}ah}îh}an Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: Bulan Bintang, 1995.

______________. Metode Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

al-Khatib, Muh}ammad ‘Ajjaj, al-Sunnah Qabla Tadwîn. Beirut: Dâr al-Fikr, 1981.

Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Bandung: Mizan, 1999.

Nashir, Haeder. Agama & Krisis Kemanusiaan Modern. Yogakarta: Pustka Pelajar, 1997.

Neufeldt, Victoria, (ed). Webster’s New World Dictionary. New York: Webster’s New World Cleveland, 1984.

Tucker, Judith E. (ed.), Arab Women. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press, 1993.

‘Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Gender. Jakarta: Paramadina, 1999.

UU Perkawinan No. 1 tahun 1974

Wensink, A.J. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâzh al-Hadîth al-Nabawî ’an al-Kutub al-Sittah wa ‘an Musnad al-Dârimî wa Muwaṭṭa’ Mâlik wa Musnad Aḥmad bin Hambal. Leiden: Maktabah Brill,1936.

Software Mausu’ah al-Hadîts al-Sharîf.




DOI: 10.24235/diyaafkar.v8i02.7067

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


         

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.