PRINSIP TABARRU’ Teori dan Implementasi di Perbankan Syariah

Arif Fauzan(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Akad tabarru’ ini adalah akad-akad untuk mencari keuntungan akhirat, karena itu bukan akad bisnis. Jadi akad ini tidak dapat digunakan untuk tujuan-tujuan komersil. Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan laba tidak dapat mengandalkan akad-akad tabarru’ untuk mendapatkan laba. Bila tujuan kita adalah mendapatkan laba, gunakanlah akad-akad yang bersifat komersil yakni akad tijarah. Namun demikian, bukan berarti akad tabarru’ sama sekali tidak dapat digunakan dalam kegiatan komersil. Bahkan kenyataannya, penggunaan akad tabarru’ sering sangat vital dalam transaksi komersil, karena akad tabarru’ ini dapat digunakan untuk menjembatani atau memperlancar akad-akad tijarah. Pada prinsipnya akad tabarru’ adalah akad nirlaba (not profit transaction) yang tidak mengambil keuntungan dari aktifitas yang dijalankan oleh bank syariah.

Kata Kunci : Akad, Tabarru, Muamalah, Bank Syariah

Abstract

        Tabarru this contract is a contract-for-profit hereafter, because it is not a business contract. So this contract can not be used for commercial purposes. Islamic bank as a financial institution that aims to make a profit can not rely contracts tabarru for a profit. If our goal is profit, use contracts commercial character that tijarah contract. However, that does not mean the contract tabarru absolutely can not be used in commercial activities. A matter of fact, the use of contract tabarru often very important in commercial transactions, because the contract tabarru can be used to facilitate or expedite tijarah contracts. In principle tabarru contract 'is a contract of non-profit (not profit transaction) are not taking advantage of the activities run by the syariah bank.

 

Keywords : Contract, Tabarru, Muamalah, Syariah bank


Full Text:

PDF PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (RajaGrafindo Persada, Jakarta:2004).

Ahmad Azar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta: UII Press, cet ke 2, 2004).

Ahmad Ifham Sholihin, Buku pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010).

A. Warson al-Munawir, Kamus Arab Indonesia, (Yogyakarta: al-Munawir, 1984).

Al-Kamal Ibnu al-Humam, Fath al-Qodir, Juz 5.

Al-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah jilid 3, (Beirut: Dar al-Fikr cet ke 3:1983).

Fatwa-fatwa DSN MUI

Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, cet.1, 2013).

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014).

Louis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughat wa al-‘Alam, (Beirut:Dar al-Masyriq: 1986).

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004).

Rahchmad Syafe’i, Fikih Muamalah, (Bandung: Cv.Pustaka Setia cet ke 2, 2004).

Wahbah al-Juhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989).

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Azkia Publisher cet.7, 2009).




DOI: 10.24235/amwal.v8i2.1115

Article Metrics

Abstract view : 709 times
PDF - 532 times PDF - 379 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Al Amwal Indexed by:

          

 

 

This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. Creative Commons Licence
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.-->View My Stats