HOAX, MEDIA BARU DAN DAYA LITERASI KITA

Mas Rudi Masrudi(1*),


(1) UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRACT
The hoax spreading is caused by lack of information about the source and the concept of anonimity that consists in it. The spreading of hoaxed news forms 10:90 communication pattern among cyber society that means 10% of the netizens producing hoaxed news and the last 90% spreading it voluntarily on the social media. The hoaxed news which is spreaded is mostly about national popular topics such as politics and public policies then set the hoaxed popular issues as main source. Such phenomenon concludes that the social media users take the internet technology without critical thought on the consequency of their manners. The hoaxed news is caused, psicologically, by the reason that the information is suitable to self’s opinion and unconfirmed informations.
Key word: hoax, the new media, the social media

ABSTRAK
Penyebaran hoax disebabkan kurangnya pengetahuan akan sumber situs informasi tersebut dan adanya konsep anonimitas yang terkandung di dalamnya. Penyebaran berita hoax membentuk pola komunikasi di masyarakat cyber yaitu 10:90, yang berarti 10% warga internet membuat berita hoax dan sebanyak 90% sisanya menyebarkan informasi tersebut secara sukarela melalui media sosial. Biasanya penyebaran berita palsu tersebut merupakan topik-topik yang sedang viral di media sosial dan kemudian dijadikan rujukan utama. Dengan adanya fenomena diatas, dapat disimpulkan bahwa para pengguna media sosial menggunakan teknologi internet tanpa memiliki sikap dan budaya kritis akan persoalan yang akan dihadapinya. Secara psikologis, hoax terjadi karena informasi yang diterima dianggap sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki, dan karena terbatasnya pengetahuan.

Kata Kunci: hoax, media baru, media sosial.


Keywords


Hoax, the new media, the social media, literacy

Full Text:

PDF

References


Book

Holmes, David. 2012. Teori Komunikasi Media, Teknologi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasrullah, Rulli M. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenadamedia Group.

Supriadi, Yadi. 2017. Relasi Ruang Publik Dan Pers Menurut Habermas, pdf file, Kajian Jurnalisme Volume I Nomor 1.

Internet

Dewangga, T.A. 2017. Media Sosial, Hoax dan Runtuhnya Trust, http://setkab.go.id/media-sosial-hoax-dan-runtuhnya-trust/. Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Jordan, R. 2012. Hoax, Hate Speech, dan Badan Cyber Nasional. http://hmip.fisip.ui.ac.id/hoax-hate-speech-dan-badan-cybernasional/ Jakarta: HMIP FISIP UI.

Mastel, Infografis Hasil Survey Mastel Tentang Wabah Hoax Nasional. http://mastel.id/press-release-infografis-hasil-survey-mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/

Nadlir, Moh, Per Hari Rata-rata Orang Indonesia Hanya Baca Buku Kurang dari Sejam, https://nasional.kompas.com/read/2018/03/26/14432641/per-hari-rata-rata-orang-indonesia-hanya-baca-buku-kurang-dari-sejam

Nursyamsi, A. 2107. Tangkal Berita Hoax Dengan Literasi Media. Jakarta: LPM Institut UIN Syarif Hidayatullah.

Pratama, A.B, Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax di Indonesia, CNN Indonesia: http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161229170130185-182956/ada-800-ribu-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/

Respati, Sheila. 2017. Mengapa Banyak Orang Mudah Percaya Berita "Hoax"? Kompas.com, http://nasional.kompas.com/read/2017/01/23/18181951/me ngapa.banyak.orang.mudah.percaya.berita.hoax.

Sukoco, Manik, Netizen Indonesia, Angka Literasi dan Maraknya Hoax, https://www.kompasiana.com/maniksukoco/589bcaf18d7e61450ecd4cbc/netizen-indonesia-angka-literasi-dan-maraknya-hoax

Yulaningsih, Literasi Indonesia Sangat Rendah, https://www.republika.co.id/amp_version/ngm3g840




DOI: 10.24235/orasi.v10i2.4578

Article Metrics

Abstract view : 202 times
PDF - 50 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Orasi indexed by:

   

Crossref Orasi 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.